Kamis, 01 Desember 2011

Malas Belajar ??

Anak tidak mau belajar atau malas untuk membaca buku pelajaran, sering jadi keluhan orang tua. Anak lebih suka melihat tayangan televisi, seperti sinetron, film atau bermain dengan teman-teman sebayanya.
Jika anak tidak mau belajar, mereka menganggap bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang kurang menyenangkan dibandingkan dengan bermain atau nonton. Untuk mengatasi anak yang malas belajar adalah dengan membuat anak menganggap belajar adalah kegiatan yang menarik, menyenangkan atau membuat mereka sadar bahwa belajar adalah suatu kebutuhan.
Selengkapnya, berikut ini adalah tips untuk mengatasi anak malas belajar :
  • Tanamkan kesadaran kepada anak bahwa belajar adalah suatu kewajiban dan tanggung jawab sebagai seorang pelajar yang hasilnya akan diraih dimasa mendatang.
  • Berikan contoh kepada sang anak. Orang tua dapat turut membaca buku-buku yang bermanfaat saat anak sedang belajar.
  • Orang tua sebaiknya juga menanamkan budaya membaca di lingkungan keluarga.
  • Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Buat ruang belajar yang menarik, rapi dan tidak membuat anak malas di dalam ruang belajar.
  • Berikan motivasi kepada anak untuk belajar dengan cara yang baik, adakan pendekatan sambil menyelami hati anak dengan menjadikan anak sebagai sahabat. Jangan menyuruh anak belajar dengan memaksakan anak, apalagi dengan cara yang kasar.
  • Berikan insentif kepada anak, baik berupa hadiah kesukaan mereka atau sekedar pujian jika nilai anak bagus. Hal ini akan membantu memotivasi anak.
  • Sebaiknya orang tua lebih terbuka dengan anak dengan menanyakan permasalahan yang dia hadapi, kenapa malas belajar, apa yang dapat membuat ia semangat untuk belajar dan sebagainya. Bantu anak untuk mengatasi permasalahan tersebut.
  • Pilih waktu yang paling tepat untuk anak belajar. Hendaknya orang tua juga turut membantu anak dengan tidak menonton televisi, atau tidak mendengarkan musik keras-keras.
  • Jadikan waktu belajar ini menjadi kebiasaan rutin sehari-hari, dan sebaiknya orang tua juga menemani dan membantu jika anak mengalami kesulitan saat belajar.
  • Selain waktu belajar yang rutin, sediakan juga waktu yang cukup untuk bermain, menonton dan berinteraksi dengan teman-temannya.

Seks Bebas di Kalangan Remaja

FENOMENA KEHIDUPAN SEKS BEBAS DI KALANGAN REMAJA

  1. Pengertian Seks
Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup dimuka bumi ini. Bukan hanya manusia yang memiliki naluri seks tetapi juga termasuk hewan dan makhluk hidup lainnya (tumbuhan). Seks diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup suatu spesies atau suatu kelompok atau jenis makhluk hidup.
Sedangkan seks bebas merupakan pengaruh budaya gang datang dari barat dan kemudian diadaptasi oleh masyarakat Indonesia tanpa memfilternya (menyaring) terlebih dahulu.
Menurut Dr. Ferryal Loetan, Asc & SPRM, MkesMMR, di Indonesia sejak tahun 1990-an perilaku seks remaja sudah mulai meningkat. Beberapa hasil penelitian tahun 1994-1995 tentang perilaku seks remaja menunjukkan sudah cenderung ke arah yang kurang baik dan memprihatinkan sekali.
Faktor-faktor penyebab hal itu terjadi diantaranya karena orang tua yang kurang mengawasi tingkah laku anak remajanya dan masyarakat (khususnya para orang tua) masih menganggap urusan seks itu adalah hal yang tabu untuk dibicarakan secara terbuka. Jadilah banyak remaja yang ingin tahu tentang masalah seks, tetapi mereka tidak tahu mau bertanya kemana. Akhirnya mereka mencari informasi dari “luar” melalui berbagai media, tetapi tidak dapat bimbingan sehingga sering kali salah penafsiran. Banyak diantara para remaja yang sembunyi-sembunyi meski sekedar ingin mendapatkan informasi mengenai seks yang tidak benar.

  1. Pandangan Salah
Ketahuan masyarakat terjadi karena mereka berpandangan kalau berbicara masalah seks itu malah dianggap sebagai membicarakan hal-hal yang porno dan mengajarkan cara-cara berhubungan seks. Padahal bukan itu yang dimaksud, maksudnya yaitu agar para remaja mendapat pendidikan tentang seks. Pendidikan seks mengajarkan tentang pengenalan alat reproduksi, dampak alat reproduksi kita terhadap alat reproduksi lain, dan cara agar alat reproduksi tidak menimbulkan masalah bagi diri sendiri atau orang lain.
Remaja (Tahap pencarian jati diri) adalah korban ketidak tahuan tentang seks sehingga muncul rasa ingin tahunnya. Tetapi, mereka salah memahami dan akibatnya banyak remaja yang melakukan tindakan negatif bahkan sampai MBA (Married by Accident)

  1. Pentingnya Pendidikan Seks
Fungsi Pendidikan seks yaitu :
-          Mengetahui fungsi organ-organ reproduksi
Tujuan utama dari seks adalah untuk reproduksi buat kepentingan regenerasi. Artinya setiap makhluk hidup melakukan  seks adalah untuk memperoleh keuntungan agar dapat menjaga dan melestarikan keturunannya.
-          Mengetahui berbagai penyakit yang berhubungan dengan alat kelamin atau seks bebas.
Jenis penyakit ini disebut dengan istilah Infeksi Menular Seksual (IMS). Jenis penyakit IMS yang sering terjadi di masyarakat adalah Sifilis (Raja Singa), Gonore (Kencing nanah), Herpes genetalis dan Trikomonas.
-          Mengetahui Tujuan seks sesungguhnya.
Tujuan seks adalah sebagai sarana untuk memperoleh kepuasan dan relaksasi dalam kehidupan bagi manusia.
-          Menjaga dan memelihara organ-organ yang berkaitan dengan reproduksi.

  1. Kesimpulan
Seks bebas sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi bagi kalangan remaja dan mahasiswa di Indonesia. Kegiatan bukan hanya dilakukan oleh pasangan yang sah menurut agama dan hukum yang berlaku akan tetapi juga dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Para pelajar dan mahasiswa saat ini cenderung lebih mengutamakan pacaran dan kebutuhannya yang lain dari pada menuntut ilmu. Mereka tidak lagi tenggelam dalam pelajaran, akan tetapi sudah tenggelam dalam lautan asmara yang mereka namakan “Cinta”.

HIV and AIDS

What Is It?

AIDS is one of the most serious, deadly diseases in human history.

More than 20 years ago, doctors in the United States identified the first cases of AIDS in San Francisco and New York. Now there are an estimated 42 million people living with HIV or AIDS worldwide, and more than 3 million die every year from AIDS-related illnesses.
AIDS is caused by the human immunodeficiency virus (HIV). HIV destroys a type of defense cell in the body called a CD4 helper lymphocyte (pronounced: lim-fuh-site). These lymphocytes are part of the body's immune system, the defense system that fights infectious diseases. But as HIV destroys these lymphocytes, people with the virus begin to get serious infections that they normally wouldn't — that is, they become immune deficient. The name for this condition is acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).
As the medical community learns more about how HIV works, they've been able to develop drugs to inhibit it (meaning they interfere with its growth). These drugs have been successful in slowing the progress of the disease, and people with the disease now live much longer. But there is still no cure for HIV and AIDS.

Hundreds of U.S. teens become infected with HIV each year. HIV can be transmitted from an infected person to another person through blood, semen (also known as "cum," the fluid released from the penis when a male ejaculates), vaginal fluids, and breast milk.
The virus is spread through high-risk behaviors including:
unprotected oral, vaginal, or anal sexual intercourse ("unprotected" means not

What Is It?

AIDS is one of the most serious, deadly diseases in human history.

More than 20 years ago, doctors in the United States identified the first cases of AIDS in San Francisco and New York. Now there are an estimated 42 million people living with HIV or AIDS worldwide, and more than 3 million die every year from AIDS-related illnesses.
AIDS is caused by the human immunodeficiency virus (HIV). HIV destroys a type of defense cell in the body called a CD4 helper lymphocyte (pronounced: lim-fuh-site). These lymphocytes are part of the body's immune system, the defense system that fights infectious diseases. But as HIV destroys these lymphocytes, people with the virus begin to get serious infections that they normally wouldn't — that is, they become immune deficient. The name for this condition is acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).
As the medical community learns more about how HIV works, they've been able to develop drugs to inhibit it (meaning they interfere with its growth). These drugs have been successful in slowing the progress of the disease, and people with the disease now live much longer. But there is still no cure for HIV and AIDS.

Hundreds of U.S. teens become infected with HIV each year. HIV can be transmitted from an infected person to another person through blood, semen (also known as "cum," the fluid released from the penis when a male ejaculates), vaginal fluids, and breast milk.
The virus is spread through high-risk behaviors including:
  • unprotected oral, vaginal, or anal sexual intercourse ("unprotected" means not using a condom)
  • sharing needles, such as needles used to inject drugs (including needles used for injecting steroids) and those used for tattooing
People who have another sexually transmitted disease, such as syphilis, genital herpes, chlamydia, gonorrhea, or bacterial vaginosis are at greater risk for getting HIV during sex with infected partners.
If a woman with HIV is pregnant, her newborn baby can catch the virus from her before birth, during the birthing process, or from breastfeeding. If doctors know an expectant mother has HIV, they can usually prevent the spread of the virus from mother to baby. All pregnant teens

Kenakalan Remaja Dan Kriminalitas



Kenakalan Remaja

Pengertian kenakalan remaja Menurut Paul Moedikdo,SH adalah :
1. Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
2. Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
3. Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja.
- reaksi frustasi diri
- gangguan berpikir dan intelegensia pada diri remaja
- kurangnya kasih sayang orang tua / keluarga
- kurangnya pengawasan dari orang tua
- dampak negatif dari perkembangan teknologi modern
- dasar-dasar agama yang kurang.
- tidak adanya media penyalur bakat/hobi
- masalah yang dipendam
- keluarga broken home
- pengaruh kawan sepermainan
-dll
Contoh / Jenis-jenis Kenakalan remaja :
- membolos sekolah
- kebut-kebutan di jalanan
- Penyalahgunaan narkotika
- perilaku seksual pranikah
- perkelahian antar pelajar
-dll

Tips untuk mencegah dan mengatasi kenakalan remaja

.
- Orang tua harus selalu memberikan dan menunjukkan perhatian dan kasih sayangnya kepada anaknya. Jadilah tempat curhat yang nyaman sehingga masalah anak-anaknya segera dapat terselesaikan.
- Perlunya ditanamkan dasar agama yang kuat pada anak-anak sejak dini.
- Pengawasan orang tua yang intensif terhadap anak. Termasuk di sini media komunikasi seperti televisi, radio, akses internet, handphone, dll.
- Perlunya materi pelajaran bimbingan konseling di sekolah.
- Sebagai orang tua sebisa mungkin dukunglah hobi/bakat anak-anaknya yang bernilai positif. Jika ada dana, jangan ragu-ragu untuk memfasilitasi hobi mereka, agar anak remaja kita dapat terhindar dari kegiatan-kegiatan negatif.
-dll
Itulah yang dapat saya paparkan tentang kenakalan remaja, mulai dari pengertian kenakalan remaja, Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja, Contoh / Jenis-jenis Kenakalan remaja sampai dengan Tips untuk mencegah dan mengatasi kenakalan remaja. Semoga bisa bermanfaat bagi pembaca. Masukan-masukan sangat diterima sebagai bahan perbaikan dari artikel ini, karena mungkin banyak terdapat kekurangan di sana-sini. :D
Referensi :
1. http://psikonseling.blogspot.com/2010/02/pengertian-kenakalan-remaja.html
2. http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASHa7c5.dir/doc.pdf
3. http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=12915
4. http://subandowo.blogspot.com/2008/08/kenakalan-remaja.html

Generasi Muda,Generasi Penerus Bangsa

Tidak sedikit para orang tua beranggapan bahwa kaum muda itu adalah anak kemarin sore yang masih ingusan, belum matang pemikirannya, kaum muda belum bisa berkarya, belum bisa memimpin. Belum bijaksana dalam menangani suatu permasalahan apalagi harus memecahkan masalah tersebut. Mungkin bagi kita para kaum muda pasti menganggap hanya orang-orang tua kolot yang memiliki pemikiran aneh seperti itu. Memang benar, orang tua yang kurang paham terhadap dunia pendidikan pasti berpikir “Buat apa sekolah tinggi-tinggi, toh nantinya jadi seperti kita juga” Sangat tidak adil kalau seluruh masyarakat di sekeliling kita juga menganggap kaum muda itu belum bisa apa-apa, mereka salah besar. Justru kaum muda itu yang banyak melahirkan karya-karya yang menarik dan menantang. Generasi muda adalah generasi yang banyak menghasilkan prestasi-prestasi yang cemerlang, generasi yang pantang menyerah, generasi penerus bangsa, serta generasi yang mampu membawa nama bangsanya ketingkat dunia.
Setiap orang memiliki impian untuk sukses namun dalam kenyataannya, impian untuk sukses tersebut tak diimbangi dengan langkah-langkah tepat, berani menghadapi tantangan dan modal yang cukup. Memang untuk meraih kesuksesan membutuhkan perjuangan dan proses yang panjang, tetapi bukan berarti kesuksesan itu ditentukan oleh lamanya bekerja.Ada sekelompok orang yang telah meraih dan menikmati kesuksesannya namun berakhir dengan penyesalan karena mereka tak berusaha untuk menjaga kesuksesan itu apalagi memikirkan bagaimana agar bidang lainnya pun sukses. Tidak sedikit juga orang-orang yang cepat meraih sukses itu adalah golongan orang muda.
Menciptakan sebuah komunitas, Yayasan atau sebuah Forum untuk meningkatkan kualitas para generasi muda adalah salah satu perbuatan yang mulia. Small Kindness adalah salah satu yayasan yang sangat peduli terhadap pengembangan generasi-generasi muda. Sebuah Yayasan Yusuf Islam yang bergerak dalam bidang sosial dan pendidikan. Yayasan ini merupakan salah satu cabang yang ada di Indonesia tepatnya di Banda Aceh.
Program utama dari yayasan ini adalah :
1. InOFF (Indonesia Orphan and Family Fund) yaitu menyalurkan bantuan kepada anak-anak yatim korban Tsunami dalam bentuk santunan tunai maupun barang.
2. USSB (University Student Scholarship Beneficiaries) yaitu memberikan beasiswa untuk mahasiswi (yang berada di kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar) baik berupa beasiswa bulanan maupun program-program yang dapat meningkatkan skill mereka. Selain itu, mereka juga di beri kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan Hobi dan minat melalui departemen-departemen yang mereka pilih. Telah banyak program-program yang di laksanakan eperti seminar, training, pembagian Qurban untuk orphan SK, dll.
3. EMTEC (European Management Training and Education Center) yaitu mengadakan les (khusus wanita) dengan harga yang sangat terjangkau, baik berupa les bahasa inggris, computer dan menjahit. Menyediakan tempat yang aman dan kondusif, sistem belajar yang interaktif (audio visual untuk les bahasa inggris). Untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang Small kindness, silahkan kunjungi saja websidenya di : www.inoff-aceh.org

* MEMANFAATKAN MASA MUDA *

Tidak sedikit kita lihat kalau kalangan muda itu banyak yang menyia-nyiakan masa mudanya untuk hal-hal yang tidak berguna. Mereka rela untuk tidak melanjutkan sekolahnya hanya untuk sesuatu yang melalaikan mereka. Mereka berpikir kalau hidup mereka selalu di biayai oleh orang tuanya. Sangat disayangkan otak dan pikiran mereka kalau tidak di sekolahkan ketika masih muda.
Masa muda adalah masa yang tepat untuk berprestasi, Memanfaatkan masa muda dengan hal-hal yang positif, adalah komitmen yang selalu di pegang oleh mereka-mereka yang ingin sukses. Masa muda memang sangat banyak dengan tawaran-tawaran yang indah, namun jika kita tidak pirtar-pintar dalam menjalankannya, bukan tidak mungkin bahwa kita akan tertuju kejalan kemaksiatan, na’uzubillah…. Maka dari itu kita membutuhkan “Iman” dalam menjalani masa ini. Semoga anda-anda termasuk orang-orang yang beriman…. Amiiiiiiiin…
Jika anda memiliki waktu kosong, berusahalah untuk mengisi waktu kosong itu. Jangan membiarkan waktu kosong itu terlewatkan begitu saja alias sia-sia. Alangkah bagusnya kalau kita mengikuti les atau belajar kelompok, yang penting kita tidak menyia-nyiakan waktu, apalagi untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, seperti : menonton tv berlanjut-lanjut.
Bukankah hidup itu Cuma sekali?? Gunakanlah waktu itu sebaik-baiknya. Ingat, satu detik yang telah berlalu tidak akan bisa di ulang kembali. Jangan sampai penyesalan merugikan anda.

* KIAT – KIAT SUKSES *


1. Mengendalikan diri sendiri
Saat Anda meraih sebuah kesuksesan, cobalah bertanya pada diri anda sendiri, apa saja yang sudah Anda kerjakan? Apa saja kelebihan Anda? Kekurangan Anda? De el el
2. Meningkatkan kemampuan
Kemampuan dan keahlian di bidangnya akan menentukan karir seseorang. Apapun posisi Anda dan bagaimana pun kemampuan dan keahlian Anda harus diupayakan agar meningkat.
Beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian :
- Belajar dari kesalahan dan pengalaman yang lalu. Jangan biarkan diri anda terpuruk dengan mengingat kesalahan-kesalahan masa lalu.
- Mengikuti suatu kegiatan, pelatihan atau sesuatu yang bisa meningkatkan kualitas kemampuan anda.
- Belajar dari keberhasilan orang lain itu merupakan salah satu kunci sukses.
3. Menciptakan Prestasi
Berusaha untuk menciptakan suatu prestasi, bermotivasi untuk terus maju. Walau mungkin itu adalah suatu prestasi yang tidak besar. Dengan prestasi yang lain itu maka Anda akan lebih berpeluang untuk promosi ke jenjang yang lebih tinggi. Caranya agar dapat berprestasi adalah dengan giat mempelajari sesuatu yang baru yang lebih menantang.
4. Selalu Berusaha Untuk Tetap aktif, jangan menunggu!
Harga dari suatu kesuksesan sangatlah mahal, maka jangan sampai kesuksesan itu lepas dari tangan Anda. "Semakin tinggi tempat posisi Anda berdiri, semakin kuat ‘angin’ bertiup”. jangan menunggu untuk di perintahkan, Di depan kita sangat banyak generasi-generasi yang siap menantang kita. Apalagi Zaman terus berkembang, Technologi semakin canggih saja, semakin muda generasi penerus kita, maka semakin luas pula pemikiraannya dibandingkan para orang tua yang umurnya di atas mereka. Walaupun pengalaman mereka tidak sebanding dengan pengalaman-pengalaman para senior mereka. Namun bakat serta kemampuan mereka patut di acungkan Jempol.
Terus berkarya… memberi itu lebih baik dari pada menerima…

SIAPA BILANG GENERASI MUDA ITU “SAMPAH” ??

Kaum muda bukan saja seorang yang memiliki integritas dan semangat yang tinggi dalam hidupnya, tetapi yang harus di fahami adalah bahwa kaum muda adalah manusia yang memanivestasikan jiwa mudanya sebagai agent of the change, sebuah generasi revolusioner. Sungguh sangat menyedihkan, jika ada sekelompok manusia yang mengaku sebagai kaum muda tetapi memanivestasikan jiwa mudanya hanya untuk hal –hal yang jauh dari manfaat justru malah menebar maksiat. Na’udhubillah…
Kaum muda merupakan suatu fase yang paling fenomenal dalam kehidupan manusia. Yang di pundaknya terdapat amanah berat untuk menegakkan kembali sayap-sayap islam, Subhanallah.. Sungguh Allah tidak menyia-nyiakan kaum muda. Tapi, kenapa kita sebagai menusia masih beranggapan bahwa kaum muda itu tak lebih dari sampah??
Kaum muda bukan sampah yang tak ada harganya, tapi mereka adalah sebuah Bom ganas yang akan meluluh lantakkan kebatilan, Mereka adalah sangkur tajam yang akan menikam kedhaliman, mereka adalah peluru baja yang siap melesat segala bentuk ketidakadilan. Kaum muda bukanlah sampah, melainkan generasi baru yang akan menggantikan generasi yang telah mati. Sungguh, mereka bukanlah sampah yang menebar racun bagi lingkungannya, tapi mereka adalah sekuntum bunga yang akan merekah hingga memancarkan keindahan pada bumi Allah SWT. Mereka bukanlah ulat yang menghancurkan dedaunan, melainkan pupuk yang menyuburkan kehidupan. Mereka generasi yang memiliki visi dan misi yang tangguh untuk menegakkan kedamaian dunia.
Ingatlah saudara-saudaraku, biarkanlah orang berkata apapun yang mereka suka. Tapi jangan pernah kita melupakan bahwa “kaum muda hari ini adalah pemimpin hari esok” maka, BERSIAPLAH !!! Cayooo…… !!!

Remaja Dan Narkoba

Remaja dan Narkoba
Ada tiga hal yang harus diperhatikan ketika melakukan program anti narkoba di sekolah. Yang pertama adalah dengan mengikutsertakan keluarga. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa sikap orangtua memegang peranan penting dalam membentuk keyakinan akan penggunaan narkoba pada anak-anak. Strategi untuk mengubah sikap keluarga terhadap penggunaan narkoba termasuk memperbaiki pola asuh orangtua dalam rangka menciptakan komunikasi dan lingkungan yang lebih baik di rumah. Kelompok dukungan dari orangtua merupakan model intervensi yang sering digunakan.

Apa itu Narkoba


Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya.

Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini pemanfaatannya disalah gunakan diantaranya dengan pemakaian yang telah diluar batas dosis / over dossis.

Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga jika disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-undang (UU) untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.

Penyebaran Narkoba di Kalangan Anak-anak dan Remaja


Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas,pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela.

Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.

Menurut kesepakatan Convention on the Rights of the Child (CRC) yang juga disepakati Indonesia pada tahun 1989, setiap anak berhak mendapatkan informasi kesehatan reproduksi (termasuk HIV/AIDS dan narkoba) dan dilindungi secara fisik maupun mental. Namun realita yang terjadi saat ini bertentangan dengan kesepakatan tersebut, sudah ditemukan anak usia 7 tahun sudah ada yang mengkonsumsi narkoba jenis inhalan (uap yang dihirup). Anak usia 8 tahun sudah memakai ganja, lalu di usia 10 tahun, anak-anak menggunakan narkoba dari beragam jenis, seperti inhalan, ganja, heroin, morfin, ekstasi, dan sebagainya (riset BNN bekerja sama dengan Universitas Indonesia).

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba oleh pelaku dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007 berjumlah 12.305. Data ini begitu mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus narkoba (khususnya di kalangan usia muda dan anak-anak, penyebaran HIV/AIDS semakin meningkat dan mengancam. Penyebaran narkoba menjadi makin mudah karena anak SD juga sudah mulai mencoba-coba mengisap rokok. Tidak jarang para pengedar narkoba menyusup zat-zat adiktif (zat yang menimbulkan efek kecanduan) ke dalam lintingan tembakaunya.

Hal ini menegaskan bahwa saat ini perlindungan anak dari bahaya narkoba masih belum cukup efektif. Walaupun pemerintah dalam UU Perlindungan Anak nomor 23 tahun 2002 dalam pasal 20 sudah menyatakan bahwa Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak (lihat lebih lengkap di UU Perlindungan Anak). Namun perlindungan anak dari narkoba masih jauh dari harapan.

Narkoba adalah isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya satu pihak saja. Karena narkoba bukan hanya masalah individu namun masalah semua orang. Mencari solusi yang tepat merupakan sebuah pekerjaan besar yang melibatkan dan memobilisasi semua pihak baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan komunitas lokal. Adalah sangat penting untuk bekerja bersama dalam rangka melindungi anak dari bahaya narkoba dan memberikan alternatif aktivitas yang bermanfaat seiring dengan menjelaskan kepada anak-anak tentang bahaya narkoba dan konsekuensi negatif yang akan mereka terima.

Anak-anak membutuhkan informasi, strategi, dan kemampuan untuk mencegah mereka dari bahaya narkoba atau juga mengurangi dampak dari bahaya narkoba dari pemakaian narkoba dari orang lain. Salah satu upaya dalam penanggulangan bahaya narkoba adalah dengan melakukan program yang menitikberatkan pada anak usia sekolah (school-going age oriented).

Di Indonesia, perkembangan pencandu narkoba semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.

Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba


Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar) adalah sebagai berikut:

  • Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
  • sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
  • Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
  • Sering menguap, mengantuk, dan malas,
  • tidak memedulikan kesehatan diri,
  • Suka mencuri untuk membeli narkoba.
  • Menyebabkan Kegilaan, Pranoid bahkan Kematian !


Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba


Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita.

Ada tiga hal yang harus diperhatikan ketika melakukan program anti narkoba di sekolah. Yang pertama adalah dengan mengikutsertakan keluarga. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa sikap orangtua memegang peranan penting dalam membentuk keyakinan akan penggunaan narkoba pada anak-anak. Strategi untuk mengubah sikap keluarga terhadap penggunaan narkoba termasuk memperbaiki pola asuh orangtua dalam rangka menciptakan komunikasi dan lingkungan yang lebih baik di rumah. Kelompok dukungan dari orangtua merupakan model intervensi yang sering digunakan.

Kedua, dengan menekankan secara jelas kebijakan tidak pada narkoba. Mengirimkan pesan yang jelas tidak menggunakan membutuhkan konsistensi sekolah-sekolah untuk menjelaskan bahwa narkoba itu salah dan mendorong kegiatan-kegiatan anti narkoba di sekolah. Untuk anak sekolah harus diberikan penjelasan yang terus-menerus diulang bahwa narkoba tidak hanya membahayakan kesehatan fisik dan emosi namun juga kesempatan mereka untuk bisa terus belajar, mengoptimalkan potensi akademik dan kehidupan yang layak.

Terakhir, meningkatkan kepercayaan antara orang dewasa dan anak-anak. Pendekatan ini mempromosikan kesempatan yang lebih besar bagi interaksi personal antara orang dewasa dan remaja, dengan demikian mendorong orang dewasa menjadi model yang lebih berpengaruh.

Oleh sebab itu, mulai saat ini pendidik, pengajar, dan orang tua, harus sigap serta waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik.***








Dikirim oleh Admin
Tanggal 2009-07-14